[2] P. Penurunan, “Target Stunting dan Kurang Gizi Akut di Indonesia,” no. November, 2021.
[3] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, “Profil Kesehatan Provinsi Jateng Tahun 2019,” Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, vol. 3511351, no. 24, pp. 273–275, 2019.
[4] PUSDATIN, “Profil Kesehatan Kabupaten Pati Tahun 2020,” p. 191, 2020.
[5] R. Januar, “Hubungan pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI dengan status gizi pada anak usia 24-36 bulan di Desa Giripurwo,” pp. 1–8, 2018.
[6] B. Suyatman, S. Fatimah, and Dharminto, “Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang Pada Balita (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang),” J. Kesehat. Masy., vol. 5, no. 4, pp. 778–787, 2017.
[7] K. Wonosari and G. Yogyakarta, “mendasar yang dihadapi oleh banyak negara Indonesia . Kemiskinan merupakan masalah,” no. March, 2021.
[8] R. Nisa and M. Triani, “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Indonesia,” 2022.
[9] I. S. Wahyuni, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Ngemplak Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar,” vol. 1, pp. 12–42, 2009.
[10] Triveni, E. Hasnita, and Nurhayati, “Analisis Faktor Yang Menyebabkan Kejadian Wasting Pada Balita Usia 0-59 Bulan Di Kabupaten Pasaman Dan Kota Bukittinggi Tahun 2019,” J. Hum. Care, vol. 5, no. 4, pp. 1016–1024, 2020.
[11] A. Bili, L. Jutomo, and D. L. A. Boeky, “Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Puskesmas Palla Kabupaten Sumba Barat Daya,” Media Kesehat. Masy., vol. 2, no. 2, pp. 33–41, 2020.
[12] B. T. Woldeamanuel and T. T. Tesfaye, “Risk Factors Associated with Under-Five Stunting, Wasting, and Underweight Based on Ethiopian Demographic Health Survey Datasets in Tigray Region, Ethiopia,” J. Nutr. Metab., vol. 2019, 2019.
[13] K. Pati, “Penyusunan Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM),” Αγαη, vol. 8, no. 5, p. 55, 2019.
[14] B. Septa, “Pengaruh Zat Kapur {Ca(Oh)2} Dalam Air Terhadap Calculus Indeks Pada Murid Kelas V Sdn 105 Baraka Dan Murid Kelas V Sdn 123 Banti Kabupaten Enrekang Tahun 2011,” Vol. 16, no. 2, pp. 54–63, 2017.
[15] T. S. Hidayat and N. Fuada, “Relationship between environmental sanitation, morbidity and nutritional status of under-five children in indonesia,” Penelit. Gizi dan Makanan, vol. 34, no. 2, pp. 104–113, 2011.
[16] A. I. Zahriany, “Pengaruh Bblr Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-60 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Langkat Tahun 2017 The Effect of LBW on Stunting in Children Age 12-60 Months in Puskesmas Working Area Tanjung Langkat 2017,” J. Ris. Hesti Medan, vol. 2, no. 2, pp. 129–141, 2017.
[17] Aprilya Roza Werdani, “Hubungan BBLR dengan Kekurangan Gizi (Wasting) Pada Anak Usia 6-23 Bulan,” J. Ilmu Kedokt. dan Kesehat. Indones., vol. 1, no. 2, pp. 47–54, 2021.
[18] U. Nengsih, Noviyanti, and D. S. Djamhuri, “Hubungan riwayat kelahiran berat bayi lahir rendah dengan pertumbuhan anak usia balita,” J. Bidan, vol. 2, no. 2, pp. 62–66, 2016.
[19] H. Suyuti, “Hubungan Berat Badan Lahir Rendah Dengan Status Gizi Kurang Balita Di Rw 3, 4, Dan 7 Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang,” pp. 5–10, 2019.
[20] N. Andolina, “Faktor yang Menyebabkan Kejadian Wasting pada Balita 0-59 bulan di Kabupaten Pasaman dan Solok,” Initium Medica J., vol. 1, no. 2, pp. 1–7, 2021.
[21] Umiati, “Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2009,” Hub. Antara Sanitasi Lingkung. Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wil. Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2009, 2009.
[22] K. Anwar, SGz, MSi and L. Indria Setyani, “The Association Between Drinking Water Management Behavior and the Level of Macronutrient Adequency with Nutritional Status of Toddlers,” Amerta Nutr., vol. 6, no. 1SP, pp. 306–313, 2022.
[23] K. D. Ariesthi, O. Esem, and H. N. Fitri, “Pengaruh Sumber Air Minum Dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Kabupaten Kupang,” CHM-K Appl. Sci. J., vol. 3, no. 3, pp. 76–80, 2020.
[24] A. Wicaksana, “Perbedaan Tingkat Kecukupan Energi, Protein Dan Status Gizi Balita Yang Diasuh Sendiri Dengan Balita Yang Dititipkan Di Tamanpenitipan Anak Di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang,” Https://Medium.Com/, vol. 4, 2016.
[25] A. Nurdin, U. Fitria, K. Asrifa Dinen, and R. Kurnia, “Asupan Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Pada Balita Dan Gizi Ibu Menyusui,” Public Heal. J., p. 2023, 2021.
[26] S. R. Diniyyah and T. S. Nindya, “Asupan Energi, Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik,” Amerta Nutr., vol. 1, no. 4, p. 341, 2017.
[27] S. Abdillah Fajar et al., “The effectiveness of supplementary feeding on the nutritional status of Puskesmas Citeras Garut Regency,” Nutr. Sci. Journal., vol. I, no. 1, pp. 30–40, 2022.
[28] Kemenkes RI, “Angka Kecukupan Gizi,” in Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019, 2019, vol. 3, pp. 1–9.
[29] R. Nurfatmi, S. Alam, Y. I. Jayadi, A. Zat, and G. Makro, “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Terhadap Kejadian Wasting pada,” vol. 6, no. 2, 2022.
- Abstract viewed - 250 times
- PDF downloaded - 169 times
Downloads
Affiliations
Salwa Khairunnisa
Universitas Negeri Semarang
Natalia Desy Putriningtyas
Universitas Negeri Semarang
How to Cite
Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang pada Balita 0-60 Bulan di Wilayah Puskesmas Sukolilo I
Vol 26 No 1 (2024): Maret 2024
Submitted: Nov 16, 2022
Published: Mar 31, 2024
Abstract
Persentase balita gizi kurang di Kabupaten Pati pada tahun 2021 sebesar 5% dan wilayah Puskesmas Sukolilo I merupakan wilayah yang memiliki jumlah kasus tertinggi di Kabupaten Pati yakni terdapat 11,04% kasus dibandingkan dengan tahun 2020 angka tersebut sangat melesat jauh sebesar 0,8% dari 23 balita. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada balita usia 0-60 bulan buruk di wilayah Puskesmas Sukolilo I. Rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I. Teknis pengambilan data yang digunakan adalah Quota Sampling sebanyak 70 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan BBLR (p=0,016), sanitasi lingkungan (sumber air minum) (p=0,001), tingkat kecukupan energi (p=0,000) dengan kejadian gizi kurang pada balita 0-60 bulan. Peluang risiko paling besar terkena gizi kurang yakni variabel tingkat kecukupan energi.