2. Sawicka K, Szczyrek M, Jastrzebska I, Prasal M, Zwolak A, Daniluk J. Hypertension–the silent killer. J Pre-Clinical Clin Res. 2011;5(2).
3. World Health Organization. Noncommunicable diseases country profiles 2018. Switzerland: World Health Organization; 2018.
4. Bappenas. Rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019. Vol. 2, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor. 2014.
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta Badan Penelit dan Pengemb Kesehat Kementeri Kesehat Republik Indones. 2018;
6. Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Profil Kesehatan Provinsi Banten. Serang; 2020.
7. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Profil Kesehatan UPT Puskesmas Jombang Tangerang Selatan 2020. Tangerang Selatan; 2020.
8. Jiang S, Lu W, Zong X, Ruan H, Liu Y. Obesity and hypertension. Exp Ther Med. 2016;12(4):2395–9.
9. Darmawan H, Tamrin A, Nadimin N. Hubungan Asupan Natrium dan Status Gizi Terhadap Tingkat Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD Kota Makassar. Media Gizi Pangan. 2018;25(1):11–7.
10. Grillo A, Salvi L, Coruzzi P, Salvi P, Parati G. Sodium intake and hypertension. Nutrients. 2019;11(9):1970.
11. Sun B, Shi X, Wang T, Zhang D. Exploration of the association between dietary fiber intake and hypertension among US adults using 2017 American College of Cardiology/American Heart Association Blood Pressure Guidelines: NHANES 2007–2014. Nutrients. 2018;10(8):1091.
12. Yuriah A, Astuti AT, Inayah I. Hubungan asupan lemak, serat dan rasio lingkar pinggang pinggul dengan tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta. Ilmu Gizi Indones. 2019;2(2):115.
13. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI Indonesia; 2013.
14. Kellerman RD, Bope ET. Conn’s Current Therapy 2018 E-Book. Philadelphia: Elsevier Health Sciences; 2018.
15. Ilham D, Harleni H, Miranda SR. Hubungan Status Gizi, Pola Makan (Lemak, Natrium, Kalium) dan Riwayat Keluarga dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2019. In: Prosiding Seminar Kesehatan Perintis. 2019. p. 1.
16. Ansar J, Dwinata I, Apriani M. Determinan Kejadian Hipertensi Pada Pengunjung Posbindu Di Wilayah Kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar. J Nas Ilmu Kesehat. 2019;1(3):28–35.
17. Jessica Adella E. Siahaan. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2019. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan MedanMEDAN; 2020.
18. Zain FM. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Universitas Alma Ata Yogyakarta; 2019.
19. Dien NG, Mulyadi N, Kundre R. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Poliklinik Hipertensi dan Nefrologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. J Keperawatan. 2014;2(2).
20. Lionakis N, Mendrinos D, Sanidas E, Favatas G, Georgopoulou M. Hypertension in the elderly. World J Cardiol. 2012;4(5):135.
21. Marliani L, Tantan S. 100 question & answer hypertensions. Jakarta PT Alex Media Komputindo Gramedia. 2007;
22. Yusrizal M, Indarto D, Akhyar M. Risk of Hypertension in adolescents with over nutritional status in Pangkalpinang, Indonesia. J Epidemiol Public Heal. 2016;1(1):27–36.
23. Ranasinghe P, Cooray DN, Jayawardena R, Katulanda P. The influence of family history of hypertension on disease prevalence and associated metabolic risk factors among Sri Lankan adults. BMC Public Health. 2015;15(1):1–9.
24. Fitri Y, Rusmikawati R, Zulfah S, Nurbaiti N. Asupan natrium dan kalium sebagai faktor penyebab hipertensi pada usia lanjut. AcTion Aceh Nutr J. 2018;3(2):158–63.
25. Polii R, Engka JNA, Sapulete IM. Hubungan kadar natrium dengan tekanan darah pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. eBiomedik. 2016;4(2).
26. O’Donnell M, Mente A, Yusuf S. Sodium intake and cardiovascular health. Circ Res. 2015;116(6):1046–57.
27. Forman JP, Scheven L, de Jong PE, Bakker SJL, Curhan GC, Gansevoort RT. Association between sodium intake and change in uric acid, urine albumin excretion, and the risk of developing hypertension. Circulation. 2012;125(25):3108–16.
28. Sandy K. Hubungan konsumsi serat dan obesitas dengan kejadian Hipertensi pada wanita usia 45-59 tahun di Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang tahun 2018. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang; 2018.
29. Hidayah A, Yuniastuti A, Rahayu SR. The Analysis of Saturated Fat, Sodium, Protein Intake and Body Mass Index on the Occurrence of Hypertension in the Elderly in Semarang Regency. Public Heal Perspect J. 2020;5(2).
30. Marques FZ, Nelson E, Chu P-Y, Horlock D, Fiedler A, Ziemann M, et al. High-fiber diet and acetate supplementation change the gut microbiota and prevent the development of hypertension and heart failure in hypertensive mice. Circulation. 2017;135(10):964–77.
- Abstract viewed - 656 times
- PDF downloaded - 1080 times
Downloads
Affiliations
Dyah Opsa Condro Wati Melini
Program Studi Gizi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika, Jakarta
Rani Rahmasari Tanuwijaya
Program Studi Gizi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika, Jakarta
How to Cite
Status Gizi, Asupan Natrium, Asupan Serat dengan Kejadian Hipertensi: A Cross Sectional Study
Vol 23 No 2 (2021): September (2021)
Submitted: Sep 11, 2021
Published: Dec 1, 2021
Abstract
Hipertensi salah satu penyakit tidak menular yang disebut juga sebagai the silent killer karena tidak ada gejala fisik yang diketahui. Faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi adalah status gizi, dan asupan makanan yaitu natrium dan serat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan status gizi, asupan natrium, dan asupan serat dengan penderita hipertensi pasien rawat jalan usia 36-45 tahun di UPT Puskesmas Jombang, Tangerang Selatan. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel sebanyak 100 orang yang dipilih menggunakan Teknik Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan Fisher Exact. Hasil ditemukan ada hubungan antara asupan natrium dengan hipertensi (p=0,017) sedangkan status gizi dan asupan serat tidak ada hubungan dengan hipertensi dengan p-value masing-masing (p=0,515) dan (p=1,000). Kesimpulan hipertensi memiliki keterkaitan yang erat dengan asupan natrium namun sebaliknya status gizi dan asupan serat.