[2]. Hardinsyah, Supariasa IDN. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC; 2017.
[3]. Suliburska J, Bogdanski P, Pupek Musialik D, Gold-Newrocka, Krauss H, Piatek J. Analysis of lifestyle of young adult in the rural and urban areas. Annals of Agricultural and Enviromental Medicine. 2012.
[4]. Kementrian Kesehatan RI, Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2014.
[5]. Pratiwia R, Mardiyatia, NL. Screen time dengan konsumsi sayur dan buah serta kenaikan berat badan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan. 2018. Jurnal Nutrisia; .20 (2): 53-60.
[6]. Kementrian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Tim Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta; 2013.
[7]. Hermina, Prihatini S. Gambaran konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia dalam konteks gizi seimbang: analisis lanjut survey konsumsi makanan individu (SKMI) 2014. Buletin Penelitian Kesehatan. 2016; 44 (3): 205-18.
[8]. Oktavia A, Syafiq A, Setiarini A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah-sayur pada remaja di daerah rural-urban, Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Raflesia. 2019; 1 (1): 33-43.
[9]. Karyawati, Astiti D, Afifah E. Hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. {naskah publikasi}.. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Gizi Universitas Alma Ata Yogyakarta; 2016.
[10]. Sartika. Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan perilaku konsumsi serat pada siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2011; 17 (4): 322-30.
[11]. Islami W, Agustiansyah. Efektifitas modifikasi cakram gizi sebagai media lingkaran status gizi untuk meningkatkan keterampilan kader dalam menentukan status gizi balita. Pontianak Nutrition Journal. 2018; 1 (2): 82-86.
[12]. Achadi E, Pujonarti SA, Sudiarti T, Rahmaawati, Kusharisupeni, Mardatillah. Sekolah dasar pintu masuk perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2010; 5(1): 42-48.
[13]. Racham BN, Mustika IG, Kusumawati IGAW. Faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMP di Denpasar. Jurnal Gizi Indonesia, 2017; 6 (1): 9-16
[14]. Ramadhani DT, Hidayati L. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi sayur dan buah pada remaja putri SMPN 3 Surakarta. Seminar Nasional Gizi 2017 Program Studi Ilmu Gizi UMS “Strategi Optimasi Tumbuh Kembang Anak”.
[15]. Lua PL, Elena WD. The impact of nutrition education interventions on the dietary habits of collage student in developed nations: a brief review. The Malaysian Journal of Medical Sciences. 2012. Jan-Mar; 19 (1); 4-14. Available from; http://www.ncbi.nlm.nih/pmc/articles/PMC3436500
[16]. Anggraeni NA, Sudiarti T. Faktor dominan konsumsi buah dan sayur pada remaja di SMPN 98 Jakarta. Indonesian Journal of Human Nutrition; 2018. 5 (1):18-32.
[17]. Evans, CE., Christian, MS., Cleghorn, CL., Greenwood, DC., Cade, JE. Systematic review and meta-analysis of school based interventions to improve daily fruit and vegetable intake in children aged 5 to 12 year. The American Journal of Vlinical Nutrition; 2012. 96(4): 889-901
[18]. Elmiks R, Simbolon D, Yuliantini E. Edukasi gizi dengan camil sama efektif dengan leflet dalam perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan. 2018; 10(10): 82-93.
[19]. Mahmudah U, Sari SP. Pengaruh pengunaan media cakram gizi terhadap pengetahuan remaja mengenai konsumsi buah dan sayur. Jurnal Ilmu Gizi Indonesia; 2019. 3(2): 155-162.
- Abstract viewed - 346 times
- PDF downloaded - 497 times
Downloads
Affiliations
Siska Puspita Sari
Program Studi Gizi Porgram Sarjana, Universitas Respati Yogyakarta
Umi Mahmudah
Program Studi Gizi Porgram Sarjana, Universitas Respati Yogyakarta
How to Cite
Penggunaan Media Cakram Gizi terhadap Perilaku Konsumsi Sayur dan Buah Remaja
Vol 22 No 1 (2020): Maret (2020)
Submitted: Oct 22, 2020
Published: Nov 1, 2020
Abstract
Latar Belakang: Konsumsi sayur dan buah remaja belum sesuai gizi seimbang. Frekuensi konsumsi sayur remaja kurang dari 3x per hari di daerah urban sebesar 57,1 persen dan di daerah rural sebesar 48 persen. Sedangkan konsumsi buah remaja kurang dari 2x per hari di daerah rural sebesar 85,7 persen dan daerah urban sebesar 39,8 persen. Tujuan: Penelian untuk mengetahui pengaruh penggunaan media cakram gizi terhadap perilaku konusmusi sayur dan buah pada remaja. Metode: Penelitian merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan one group pretest-postest design, subjek kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebanyak 61 orang. Teknik pemilihan subjek menggunakan purposive sampling. Data pengukuran perilaku sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) dengan form Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang sudah divalidasi. Analisis data menggunakan Wilcoxon Rank Test. Hasil: Nilai minimum konsumsi sayur 14 gram/hari dan nilai maksimum 780 gram/hari. Nilai minimum konsumsi buah 16 gram/hari dan nilai maksimum 835 gram/hari. Kesimpulan: Terdapat peningkatan rerata nilai perilaku dengan p=0,147(p>0,05) untuk konsumsi sayur, p=0,075(p>0.05) untuk konsumsi buah setelah dilakukan edukasi menggunakan media cakram gizi. Tidak terdapat pengaruh penggunaan media cakram gizi terhadap konsumsi sayur dan buah pada remaja.
Kata kunci: Cakram Gizi, Konsumsi Buah, Konsumsi Sayur, Perilaku, Remaja