[2] WHO, “Non-Communicable Diseases Country Profiles 2018,” in World Health Organization, 2018, pp. 1–224. doi: 10.1016/b978-0-7020-5101-2.00062-5.
[3] International Diabetes Federation, IDF Diabetes Atlas, no. Edisi 10. 2021. doi: 10.1016/j.diabres.2013.10.013.
[4] Riskesdas, “Laporan Nasional Riskesdas 2018,” in Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018, pp. 1–674. [Online]. Available: http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
[5] Kemenkes RI, “Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus,” Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. pp. 1–10, 2020. [Online]. Available: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf
[6] PERKENI, “Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia,” PERKENI (Perkumpulan Endokrinol. Indones., pp. 1–119, 2021, [Online]. Available: www.ginasthma.org.
[7] Dewi Prasetyani S., “Analisis Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diabetes Melitus (DM) Tipe 2,” J. Kesehat. Al Irsyad, vol. 10, no. 2, pp. 1–9, 2017.
[8] Handayani S. T., Hubaybah, and Noerjoedianto D., “Hubungan Obesitas Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Tahun 2018,” J. Kesmas Jambi, vol. 2, no. 1, pp. 1–11, 2018, doi: 10.22437/jkmj.v2i1.6535.
[9] Luthansa N. and Pramono D., “Indeks Massa Tubuh dan Kejadian Diabetes Melitus pada Penduduk Dewasa di Indonesia: Analisis Data IFLS Tahun 2015,” Ber. Kedokt. Masy., vol. 33, no. 4, pp. 167–172, 2017, doi: 10.22146/bkm.17734.
[10] Silmi F. I. A, Kinanti R. G., and Andiana O., “Hubungan Lingkar Perut & Aktivitas Fisik dengan Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 pada Perempuan di Malang Raya,” J. Sport Sci., vol. 11, no. 2, pp. 86–93, 2021.
[11] Putri A. F., “Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya,” SCHOULID Indones. J. Sch. Couns., vol. 3, no. 2, pp. 35–40, 2018, doi: 10.23916/08430011.
[12] Arania R., Triwahyuni T., Esfandiari F., and Nugraha F. R., “Hubungan antara Usia, Jenis Kelamin, dan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Klinik Mardi Waluyo Lampung Tengah,” J. Med. Malahayati, vol. 5, no. 3, pp. 146–153, 2021.
[13] Masruroh E., “Hubungan Umur dan Status Gizi dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe II,” J. Ilmu Kesehat., vol. 6, no. 2, pp. 153–163, 2018.
[14] Trisnawati S. K. and Setyorogo S., “Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012,” J. Ilm. Kesehat., vol. 5, no. 1, pp. 6–11, 2013.
[15] Pangestika H., Ekawati D., and Murni N. S., “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2,” J. ’Aisyiyah Med., vol. 7, no. 1, pp. 132–150, 2022, doi: 10.36729/jam.v7i1.779.
[16] Mirna E., Agus S., and Asbiran N., “Analisis Determinan Diabetes Melitus Tipe II Pada Usia Produktif di Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan,” J. Public Heal., vol. 7, no. 1, pp. 30–42, 2020.
[17] International Business Machines Corporation, “IBM SPSS Statistics,” IBM SPSS Statistics. [Online]. Available: https://www.ibm.com/id-id/products/spss-statistics.
[18] Wardiah and Emilia E., “Faktor Risiko Diabetes Mellitus pada Wanita Usia Reproduktif di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa, Aceh,” J. Kesehat. Glob., vol. 1, no. 3, pp. 119–126, 2018.
[19] American Diabetes Association, “Standards of Medical Care in Diabetes,” J. Clin. Appl. Res. Educ. Diabetes Care, vol. 45, no. Supplement 1, pp. 1–270, 2022, [Online]. Available: https://doi.org/10.2337/dc22-SREV
[20] Adnyana A. A. N. K., Surudarma W., Made Wihandani D., Wayan G., Sutadarma, and Wande N., “Hubungan Lingkar Perut Terhadap Kadar Gula Darah Menggunakan Tes Toleransi Glukosa Oral Pada Remaja Akhir,” J. Med. Udayana, vol. 9, no. 12, pp. 14–20, 2020, [Online]. Available: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
[21] Trisnadewi N. W., Widarsih N. L., and Pramesti T. A., “Hubungan Obesitas Sentral Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas III Denpasar Utara,” Bali Med. J., vol. 6, no. 2, pp. 119–129, 2019, doi: 10.36376/bmj.v6i2.73.
[22] Cao C., Hu H., Zheng X., Zhang X., Wang Y., and He Y., “Association between Central Obesity and Incident Diabetes Mellitus among Japanese: A Retrospective Cohort Study Using Propensity Score Matching,” Sci. Rep., vol. 12, pp. 1–11, 2022, doi: 10.1038/s41598-022-17837-1.
[23] Sari N. N., “Hubungan Obesitas Sentral Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II,” J. Ilm. Keperawatan Sai Betik, vol. 14, no. 2, pp. 157–161, 2018, doi: 10.26630/jkep.v14i2.1299.
[24] Desi, Rini W. N. E., and Rd. H., “Determinan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Kelurahan Talang Bakung Kota Jambi,” J. Kesmas Jambi, vol. 2, no. 1, pp. 50–58, 2018, doi: 10.22437/jkmj.v2i1.6539.
[25] Mahmud F. R., Sudirman, and Afni N., “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Diabetes Melitus di Ruang Poli Interna RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli,” J. Kolaboratif Sains, vol. 1, no. 1, pp. 168–175, 2018.
[26] Cahyaningrum E. D. and Sugiharti R. K., “The Relationship Between Obesity and Physical Activity to the Incidence of Diabetes Mellitus in Ledug, Kembaran, Banyumas, Central Java,” Adv. Heal. Sci. Res., vol. 20, no. ICCH 2019, pp. 137–143, 2020, doi: 10.2991/ahsr.k.200204.031.
[27] Arania R., Triwahyuni T., Prasetya T., and Cahyani S. D., “Hubungan Antara Pekerjaan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di Klinik Mardi Waluyo Kabupaten Lampung Tengah,” J. Med. Malahayati, vol. 5, no. 3, pp. 163–169, 2021, doi: 10.33024/jmm.v5i3.4110.
[28] Veridiana N. N. and Nurjana M. A., “Hubungan Perilaku Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan Diabetes Mellitus di Indonesia,” Bul. Penelit. Kesehat., vol. 47, no. 2, pp. 97–106, 2019, doi: 10.22435/bpk.v47i2.667.
- Abstract viewed - 678 times
- PDF downloaded - 430 times
Downloads
Affiliations
Jihannisa Aurellia Suharno
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hoirun Nisa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
How to Cite
Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Perut dengan Diabetes Melitus pada Orang Dewasa di Indonesia: Hasil Analisis Data Riskesdas 2018
Vol 26 No 1 (2024): Maret 2024
Submitted: Feb 5, 2024
Published: Apr 1, 2024
Abstract
Prevalensi Diabetes Melitus dari tahun 2013 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan di Indonesia. Perkembangan Diabetes Melitus dapat dikaitkan dengan karakteristik individu, aktivitas fisik yang kurang, dan peningkatan indikator antropometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indikator antropometri dengan Diabetes Melitus pada orang dewasa di Indonesia tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional dengan menganalisis data sekunder Riskesdas 2018 pada usia dewasa 18-65 tahun sebanyak 80.868 sampel. Frekuensi Diabetes Melitus di Indonesia tahun 2018 sebesar 2,7%. Terdapat hubungan signifikan dan berisiko antara BB lebih (OR: 1,42; CI 95%: 1,26 – 1,60), obesitas (OR: 1,48; CI 95%: 1,34 – 1,63), dan obesitas sentral (OR: 2,67; CI 95%: 2,44 – 2,91) dengan Diabetes Melitus (P-value <0,001). Terdapat hubungan antara indikator antropometri dengan Diabetes Melitus pada orang dewasa di Indonesia. Diperlukan penyuluhan dan promosi kesehatan kepada masyarakat usia 18-65 tahun untuk mengontrol massa dan lemak tubuh dan melakukan aktivitas fisik secara rutin serta menjaga pola makan agar tidak berlebihan pada usia dewasa 18-65 tahun untuk mencegah Diabetes Melitus.