2 A. Riansyah, A. Supriadi, and R. Nopianti, “Pengaruh Perbedaan Suhu dan Waktu Pengeringan terhadap Karakteristik Ikan Asin Sepat Siam (Trichogaster pectoralis) dengan Menggunakan Oven,” Fishtech, vol. II, no. 01, pp. 53–68, 2013.
3 B. H. Firmanto, Sukses Bertanam Terung Secara Organik (Pertama). Bandung: Angkasa, 2011.
4 S. Effendi, Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta, 2012.
5 A. Aberoumand and M. K. R. Abad, “Influences of drying methods processing on nutritional properties of thre fsh species Govazym stranded tail Hamoor and Zeminkan,” Int. Food Res. J., vol. 22, no. 6, pp. 2309–2312, 2015.
6 Y. I. Jayadi and Abd. Rahman, “Analisis Kandungan Gizi Makro pada Ikan Duo (Penja) Hitam dan Putih sebagai Pangan Lokal Kota Palu,” GHIDZA J. Gizi Dan Kesehat., vol. 2, no. 1, pp. 31–38, 2018.
7 S. Dahlan, Mendiagnosis dan Menata Laksana 13 Penyakit Statistik: Disertai Aplikasi Program Stata. Jakarta: Sagung Seto, 2010.
8 SNI, “Standar Nasional Indonesia Tepung Ikan SNI 01-2715-1996/Rev.92,” 1996. https://www.isw.co.id/single-post/2017/03/04/Standar-Nasional-Indonesia-Tepung-Ikan.
9 Z. U. Shabrina and W. H. Susanto, “Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan dengan Metode Cabinet Dryer terhadap Karakteristik Manisan Kering Apel Varietas Anna (Malus domestica BORKH),” J. Pangan Dan Agroindustri, vol. 5, no. 3, 2017, [Online]. Available: https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/545.
10 R. Wahyuni, Guswandi, and H. Rivai, “Pengaruh Cara Pengeringan dengan Oven, Kering Angin dan Cahaya Matahari Langsung terhadap Mutu Simplisia Herba Sambiloto,” J. Farm. Higea, vol. 6, no. 2, pp. 126–133, 2014.
11 W. T. Handoyo and L. Assadad, “Karakterisasi Proses Produksi dan Kualitas Tepung Ikan di Beberapa Pengolah Skala Kecil,” 2018. https://semar.mekanisasikp.id/?p=319.
12 P. T. Akonor, H. Ofori, N. T. Dziedzoave, and N. K. Kortei, “Drying Characteristics and Physical and Nutritional Properties of Shrimp Meat as Affected by Different Traditional Drying Techniques,” Int. J. Food Sci., vol. 2016, pp. 1–5, 2016, doi: 10.1155/2016/7879097.
13 W. Trisnawati, K. Suter, K. Suastika, and N. K. Putra, “Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kandungan Antioksidan, Serat Pangan dan Komposisi Gizi Tepung Labu Kuning,” J. Apl. Teknol. Pangan, vol. 3, no. 4, pp. 135–140, 2014.
14 N. Erni, Kadirman, and R. Fadilah, “Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Tepung Umbi Talas (Colocasia esculenta),” J. Pendidik. Teknol. Pertan., vol. 4, no. 1, pp. 95–105, 2018.
- Abstract viewed - 1664 times
- pdf downloaded - 1662 times
Downloads
Affiliations
Hasmar Fajriana
Poltekkes Kemenkes Mamuju
Fathur Rahman Ma’rifatullah
Poltekkes Kemenkes Mamuju
How to Cite
Kandungan Gizi Tepung Ikan Penja pada Berbagai Metode Pengeringan
Vol 21 No 2 (2019): September 2019
Submitted: Dec 9, 2019
Published: Sep 8, 2020
Abstract
Latar Belakang : Ikan penja merupakan sumber protein potensial di Sulawesi Barat yang cepat mengalami pembusukan. Pengeringan merupakan metode tepat untuk meningkatkan daya simpan ikan penja. Metode pengeringan berbeda memiliki efek berbeda pada komposisi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi tepung ikan penja pada berbagai metode pengeringan. Metode : Penelitian eksperimental dengan rancangan acak kelompok pada dua jenis ikan penja (hitam dan putih) dan 2 metode pengeringan (cabinet dryer dan sinar matahari). Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat dengan dua kali ulangan. Hasil : Kadar protein dan lemak tepung ikan penja hitam lebih tinggi dibandingkan tepung ikan penja putih pada kedua metode pengeringan. Kadar abu dan karbohidrat pada tepung ikan penja putih lebih tinggi dibandingkan tepung ikan penja hitam pada kedua metode pengeringan. Kadar air tepung ikan penja lebih tinggi pada metode cabinet dryer dibandingkan dengan metode sinar matahari. Kesimpulan : Kedua metode pengeringan berpengaruh signifikan terhadap kadar air, abu, dan lemak tepung ikan penja (p<0,05), namun tidak berpengaruh terhadap kadar protein dan karbohidrat.