2. Soetjiningsih dan Ranuh, IG.N.2013. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3. Rahim, Fitri Kurnia. 2014. Faktor Risiko Underweight Balita umur 7-59 Bulan. Semarang: Jurnal Kesehatan Masyarakat.
4. Kementerian Kesehatan RI. 2017. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
5. Susilowati, dan Kuspriyanto. 2016. Gizi Dalam Daur Hidup Kehidupan . Jakarta: Refika Aditama
6. Diantoro, A., Rohman, M., Budiarti, R. dan Palupi, H.T. 2015. Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Kualitas Yogurt. Jurnal Teknologi Pangan Vol. 6 No.2.
7. Winarti, S. 2010. Jenis-Jenis Bahan Pangan Fungsional. Yogyakarta: Graha Ilmu.
8. Hardono, G. S. 2014. Strategi Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal. Bogor: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 12 No. 1, Juni 2014: 1-17.
9. Augustyn, G.H., Tuhumury H.C.G., dan Dahoklory, M. 2017. Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) tehadap Karakteristik Organoleptik dan Kimian Biskuit mocaf (Modified Cassava Flour). Ambon: Jurnal Teknologi Pertanian.
10. Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
11. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
12. Rudianto, Syam & Alharini. 2013. Studi Pembuatan dan Analisis Zat Gizi pada Produk Biskuit Moringa oleifera dengan Substitusi Tepung Daun Kelor. repository.unhas.ac.id [diakses secara online pada tanggal 4 Oktober 2019]
13. Majid F.R.,Hidayat N., dan Waluyo. 2017. Variasi Penambahan Tepung Kelor (Moringa oleifera Lam.) pada pertumbuhan Flakes ditinjau dari Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, dan Kadar Kalsium. Jurnal Nutrisia, Vol. 19 Nomor 1, halaman 31-35.
14. Setyaningsih , Apriyantono, A., & Puspitasari, M.2012. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: IPB Press
15. Zakaria dan Rauf S. 2017. Optimalisasi Pembuatan Mie Basah dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifara). Makassar: Media Pangan Gizi Media Gizi Pangan, Vol. XXIV, Edisi 2
16. Sari, K. Y., dan Adi, A. C. 2017. Daya Terima, Kadar Protein dan Zat Besi Cookies Subtitusi Tepung Daun Kelor dan Tepung Kecambah Kedelai. Media Gizi Indonesia, Vol. 12, No. 1 Januari–Juni 2017: hlm. 27–33.
17. Trisnawati, M., dan Nisa, F. 2015. Pengaruh Penambahan Konsentrat Protein Daun Kelor dan Karagenan Terhadap Kualitas Mie Kering Tersubtitusi Mocaf. Malang : Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 1 p.237-24.
18. Hadi, F., & Kholis, N. 2010. Pengujian Bioassay Biskuit Balita yang Disuplementasi Konsentrat Protein Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Model Tikus Malnutrisi. Jurnal teknologi Pertanian Vol.11 No.3, 144-151.
- Abstract viewed - 1263 times
- PDF downloaded - 1792 times
Downloads
Affiliations
Ninna Rohmawati
university of jember
Mariska Anggraini
Universitas Jember
Ruli Bahyu Antika
Universitas Jember
How to Cite
Analisis Protein, Kalsium dan Daya Terima Biskuit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera)
Vol 21 No 2 (2019): September 2019
Submitted: Oct 31, 2019
Published: Oct 15, 2020
Abstract
Latar Belakang : Pemenuhan kebutuhan zat gizi balita dapat diatasi dengan melakukan pemberian makanan tambahan. Pembuatan makanan tambahan berupa biskuit dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan bahan pangan lokal. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk diversifikasi produk olahan yang terbuat dari daun kelor yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tujuan : Menganalisis kadar protein, kalsium dan daya terima biskuit ubi jalar ungu dengan penambahan tepung daun kelor sebesar 5g, 10g, dan 15g. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni dengan menggunakan Posttest-Only Control Design. Penelitian ini melibatkan 25 ibu balita yang berada wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Hasil : Berdasarkan data hasil uji kadar protein dan kalsium meningkat secara signifikan. Kesimpulan : Daya terima berupa aroma, warna, rasa dan tekstur secara statistik berbeda secara signifikan.