2. World Health Organization (WHO). Care of The Preterm and Low-Birth-Weight Newborn World Prematurity Day - “ Let Them Thrive .” 2017;1–5.
3. Dinas Kesehatan DIY. Profil Kesehatan DIY Tahun 2017. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Provinsi; 2017.
4. Lim NL, Cheah IGS, Soosai AP. Breastmilk Feeding Status and Weight Gain of Low Birth Weight Infants in a Neonatal Intensive Care Unit. Med J Malaysia. 2001;56(1):65–70.
5. Ms KM, Kubota M, Ms AN, Takahashi Y. Factors Associated with Exclusive Breastfeeding in Low Birth Weight Infants at NICU Discharge and The Start of Complementary Feeding. 2013;22(October 2012):270–5.
6. Fahriani R, Rohsiswatmo R, Hendarto A. Faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Cukup Bulan yang Dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Sari Pediatr. 2014;15(6).
7. Mabud NH, Mandang J, Mamuaya T. Hubungan Pengetahuan , Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. J Ilm Bidan. 2015;2(2):51–6.
8. Montaño D, Kasprzyk D. Theory of Reasoned Action, Theory of Planned Behaviour, and The Integrated Behavioral Model. 4th ed. Glanz K, Rimer BK, Viswanath K, editors. Health Behaviour and Health Education. Theory, Research, and Practice. Jossey-Bass; 2008. 67-96, 410 p.
9. Bahriyah F, Putri M, Jaelani AK, Indragiri AK. Hubungan Pekerjaan Ibu terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi. J Endur. 2017;2(June):113–8.
10. Sukarini LP. 58-155-1-PB.pdf. J Genta Kebidanan. 2015;2(2):43–9.
11. Haulan S, Artha B, Karbito. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan. 2017;2(2):159–74.
12. Hani RU. Hubungan dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian asi eksklusif pada ibu primipara di wilayah kerja puskesmas pisangan. UIn. 2014;
13. Priscilla V, Novrianda D. Dukungan Suami Terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan Kota Padang Tahun 2011. Ners J Keperawatan. 2014;10(1):197–209.
14. Novianti, Anissa R. Dukungan Tenaga Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Imd: Studi Kasus Di Rs Swasta X Dan Rsud Y Di Jakarta. Indonesian Journal Of Reproductive Health, Vol. 7, No. 2, 2016, Pp. 95-108 2016;7(2):95–108.
- Abstract viewed - 142 times
- PDF downloaded - 175 times
Downloads
Affiliations
Niken Meilani
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Woro Wahyuningsih Suwandi
Affiliation not stated
Suherni Suherni
Affiliation not stated
How to Cite
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian ASI terhadap Berat Badan BBLR Hari Ke 10-14
Vol 22 No 2 (2020): September (2020)
Submitted: May 9, 2019
Published: Sep 1, 2020
Abstract
Latar Belakang: Setiap tahun sekitar 20 juta BBLR lahir di dunia dan 96.5% berada di negara berkembang termasuk Indonesia. Prevalensi BBLR di RSUD Sleman meningkat dari tahun 2015 hingga 2016. Pada tahun 2015 ada 214 BBLR dan 241 BBLR pada tahun 2016. Prevalensi BBLR di RSU PKU Muhammadiyah Gamping meningkat yaitu ada 67 BBLR pada tahun 2015 dan 89 BBLR pada tahun 2016 Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI terhadap berat badan BBLR hari ke 10-14. Metode: Merupakan studi observasional dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan bulan Mei-Juni 2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi BBLR yang ikterus beserta ibunya yang dirawat di RSUD Sleman dan RSU PKU Muhammadiyah Gamping. Sampel berjumlah 43 responden. Analisis data menggunakan Uji Fisher. Hasil: terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang ASI dalam keberhasilan pemberian ASI dengan berat badan BBLR hari ke 10-14 (p=0.04). Faktor yang mempengaruhi keberhasilan ASI terhadap berat badan BBLR hari ke 10-14 adalah pengetahuan ibu tentang ASI. Kesimpulan: Tidak ada faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan ASI terhadap berat badan BBLR hari ke 10-14.